Sutradara: Rick Soerafani
Skenario: Jujur Prananto & Hotnida Harahap
Durasi: 102 menit
Pemain: Fedi Nuril, Rendy Kjaernett, Tika Bravani, Rizky Hanggono, Ernest Samudera, Albert Fakdawer, Inggrid Widjanarko, Tio Pakusadewo
Sinopsis:
Film ini menceritakan tentang kisah dua orang perwira yang berlatar
belakang beda. Tapi mereka menjadi sahabat dan mencintai seorang gadis
yang sama. Awalnya, seorang pria menjadi jagoan di kampungnya, dia
bernama Bagus (Fedi Nuril).
Bagus sering berkelahi dan hampir selalu menang. Ia bisa berkelahi
hanya karena tidak suka dengan seseorang. Bagus kemudian tertarik dengan
perkataan ibunya yang menyuruh ia untuk menjadi jagoan yang
sesungguhnya dengan menjadi seorang tentara atau perwira. Bagus kemudian
membulatkan tekadnya untuk menjadi tentara dan masuk akademi militer.
Di Akademi Militer (Akmil) di Magelang, Bagus berkenalan dengan
Mahesa (Rendy Kjaernett) yang satu asrama dengannya, Mahesa tak lain
adalah seorang anak dari seorang perwira militer yang terbiasa hidup di
kota besar dan dimanjakan fasilitas dari orangtuanya. Karena sering
membuat masalah, ayahnya memasukkan Mahesa ke Akmil. Meski berasal dari
latar belakang yang berbeda, setelah lama kenal mereka menjadi dekat
mereka dan bersahabat.
Pertama masuk Akademi Militer mereka berdua merasa seru dan tidak
merasakan tekanan apa-apa. Tapi keseruan itupun seketika lenyap setelah
dimulainya perpeloncoan yang membuat mereka harus berjuang untuk bisa
terus bertahan dan lulus dari Akademi Militer. Mahesa yang merupakan
anak manja awalnya sempat mengalami berbagai kesulitan beradaptasi di
lingkungan militer. Namun ia bisa melaluinya dengan baik berkat bantuan
Bagus.
Menjalani suka duka dan saling dukung selama masa latihan, dua
sahabat ini pun mulai terlibat persaingan cinta segi tiga saat
dipertemukan dengan Laras (Tika Bravani), gadis desa yang merupakan adik
sepupu dari kakak asuh taruna mereka Bramantyo (Rizky Hanggono). Bagus
mulai merasakan adanya getaran cinta dalam dirinya. Dilain pihak,
ternyata Mahesa juga menyukai Laras.
Berbeda dari Bagus yang cenderung pendiam, Mahesa lebih berani
menyatakan cintanya. Ia pun sempat membuat Laras bimbang dalam
memutuskan pilihannya. Keduanya pun membuktikannya dengan menjadi
lulusan terbaik di angkatannya. Bagus dan Mahesa pun akhirnya
dipertemukan kembali dalam satu tim misi menyelamatkan sandera di daerah
konflik Karumbai.
Sebelum berangkat, Mahesa kembali memberanikan diri untuk melamar
Laras. Mahesa meminta kepastian dari Laras apakah lamarannya diterima
atau tidak. Sedangkan Bagus berusaha menghubungi Laras setelah disindir
ibunya agar berani menyatakan cinta pada gadis yang dicintainya.
Meski bersaing dalam memperebutkan cinta, namun keduanya tetap kompak
dalam menjalani tugas negara. Sayangnya, salah satu dari mereka pun
harus gugur saat terjadi baku tembak dengan kawanan pemberontak.
Bagaimana akhir kisah mereka?
Review:
Film nasional yang mengangkat kisah dunia militer dan tentara masih
belum banyak. Kalau film yang bertemakan perang atau perang kemerdekaan
sebenarnya cukup banyak dibuat. Tapi yang fokus pada proses pendidikan
militer mungkin masih bisa dihitung dengan jari. Salah satunya adalah
Doea Tanda Mata yang dibintangi Fedi Nuril, Rendy Kjaernett dan Tika
Bravani.
Film produksi Cinema Delapan dan Benoa ini mengangkat kisah prajurit
TNI sejak mengecap pendidikan di Akademi Militer (Akmil) di Magelang,
Jawa Tengah, sampai ke medan operasi. Film ini menyuguhkan kehidupan
siswa selama mengikuti pendidikan di Akmil.
Menurut sang produser, Alfani Wiryawan, tim produksi melakukan riset
mendalam. Mereka melakukan pertemuan dengan sejumlah pihak untuk
mendapatkan informasi terkait kehidupan dan kegiatan di Akmil, termasuk
dengan para petinggi di tubuh Angkatan Darat (AD). Selain mengangkat
kegiatan para siswa Akademi Militer, film ini juga mengangkat sisi lain
mereka.
Misalnya tentang kehidupan asmara dan persahabatan mereka yang
terbangun selama mengecap pendidikan. Kita pun bisa melihat kalau
kekompakan dan kerjsama dalam dunia militer adalah yang utama. Kalau
yang satu membuat masalah maka yang lain akan kena getahnya. Tak hanya
diperkaya dengan gambaran kehidupan para taruna akademi militer, Doea
Tanda Cinta juga sarat adegan baku tembak yang dikemas dengan
angle-angle yang apik dan cukup membuat adrenalin terpacu.
Film ini juga diharapkan bisa memacu para pemuda untuk bergabung
dengan Akmil dan menjadi tentara kebanggaan Indonesia. Hal ini sah-sah
saja sebenarnya. Tiap film pasti mempunyai misi sendiri dan selama itu
positif tidak menjadi masalah. Sayangnya, cerita yang disajikan
terbilang klise dan bisa ditebak. Kisah cinta segitiga sudah sering
ditampilkan tapi twist yang dihasilkan terasa datar.
Menyaksikan Doea Tanda Mata juga mengingatkan kita pada film Sampai
Ujung Dunia (2012) yang dibintangi Gading Marten, Renata Kusmanto dan
Dwi Sasono. Film besutan Monty Tiwa itu juga mengangkat dunia pendidikan
militer tentang dua pemuda dari latar belakang berbeda lalu mencintai
gadis yang sama. Bedanya, dunia militer di Sampai Ujung Dunia
ditampilkan lebih sedikit karena sajian utamanya adalah drama cinta
segitiga.
Meski begitu film ini tetap menarik untuk ditonton dan patut dipuji
karena berani mengangkat tema yang beda. Doea Tanda Mata juga
menampilkan lagu soundtrack berjudul Let It Be Mw Way yang dinyanyikan
oleh Andien. Akting para pemainnya juga cukup bagus terutama Randy
Kjaernett. Dari segi fisik, Rendy terlihat lebih meyakinkan dari Fedi.
Meski sudah berlatih ala militer, tubuh Fedi masih terlihat agak
kurus berbeda dengan Rendy yang lebih tegap. Yang cukup menarik, ada
penampilan Yuke Sampurna yang tampil sebentar sebagai tentara bayaran.
Bassit Dewa 19 dan The Groove ini tampil cool lengkap dengan gaya
khasnya termasuk slayer yang menutupi kepalanya.
Yang masih menjadi tanda tanya, mengapa judulnya harus memakai ejaan
lama yaitu Doea bukan Dua. Apakah sebagai strategi agar kita teringat
pada film Doea Tanda Mata yang disutradarai Teguh Karya di tahun 1984?.
Yang jelas, Doea Tanda Cinta yang dibintangi Fedi Nuril, Rendy Kjaernett dan Tika Bravani sudah tayang bioskop mulai hari ini, Kamis (21/5/2015) di seluruh Indonesia.
Download :
- Blogger Comment
- Facebook Comment
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar