Ratusan tahun silam, sebelum ilmuwan Barat mengenal ilmu
pengetahuan dan sains, ilmuwan muslim telah maju dan berkembang dengan
rangkaian penemuan serta ilmu pengetahuannya. Tetapi, sejarah Barat
kemudian mengubur mereka “hidup-hidup”, sehingga hanya sedikit ilmuwan
muslim yang masuk ke dalam tinta sejarah penemuan di dunia.
Padahal
dalam perjalanan sejarahnya, peradaban Barat pernah mengalami masa-masa
pahit yang mereka sebut dengan zaman kegelapan atau disebut juga zaman
pertengahan (the Medieval Ages). Zaman kegelapan itu dimulai dari
runtuhnya Imperium Romawi Barat pada tahun 476 M dan munculnya Gereja
Kristen sebagai institusi dominan dalam masyarakat Kristen Barat.
Pada
abad kegelapan Barat tersebut, ilmuwan Muslim seperti al-Biruni sudah
menghidupkan metode eksperimen yang tak pernah dikenal oleh para pemikir
besar Yunani. Metode yang kemudian menjadi bangunan dasar sains modern
itu, memang membawa Islam pada puncak kegemilangan peradabannya. Maka
tidaklah berlebihan jika sains modern yang dikembangkan oleh Barat
merupakan benih pemikiran Islam. Sains modern, setidaknya metode
eksperimental karya al-Biruni, merupakan kontribusi paling monumental
dari peradaban Islam.
Selama ini, rupanya banyak pembelajar
yang telah dibodohi habis-habisan oleh sejarah yang tidak benar. Lebih
tepatnya, kejujuran sejarah pengetahuan sengaja ditutup-tutupi oleh
orang-orang Barat. Akan tetapi, kendati mereka berusaha menutup-nutupi
kebenaran ilmu pengetahuan, akhirnya ketahuan juga bahwa ilmu
pengetahuan lebih dulu ditemukan oleh para ilmuwan muslim yang lalu
mengispirasi perkembangan besar-besaran di dunia Barat.
Sekadar
contoh, ilmuwan muslim yang menjadi inspirasi Barat adalah Muhammad bin
Musa al-Khawarizmi, seorang tokoh matematika yang menemukan angka nol.
Dalam matematika juga banyak ditemukan istilah-istilah seperti sinus,
kosinus, tangen, kotangen atau dalam ilmu astronomi seperti istilah
azimut, zenith dan nadir yang semua itu diciptakan oleh sarjana Muslim
yang bernama al-Battani, yang di Barat disebut Albategni atau
Albategnius.
Dalam bidang filsafat ada Ibnu Rusyd (1126-1198)
yang dihormati Barat dengan nama Averroes. Dalam bidang sosial, politik
dan budaya ada ibnu Khaldun (lahir 27 mei 1332) dan dalam bidang
navigasi ada ibnu Battutah (1304-1377) yang menjelajah dunia dari Rusia
hingga Samudra Pasai, dan Ibnu Majid yang menemukan kompas modern. Masih
banyak lagi cendekiawan Muslim lainnya. Jadi, Banyak ilmuwan Muslim
yang menjadi sumber rujukan orang Barat sebelum terjadi kebangkitan ilmu
pengetahuan.
Ikhtiar buku ini hendak membuktikan apa saja
karya, pemikiran, dan penemuan fenomenal para ilmuwan muslim yang telah
menjadi jejak perkembangan ilmu pengetahuan modern. Penyusun buku ini
juga menegaskan keistimewaan para ilmuwan muslim terdahulu yang mampu
menguasai ragam ilmu pengetahuan. Jabir bin Hayyan al-Kufi, misalnya,
sebagai ilmuwan muslim ia tidak hanya ahli dalam ilmu kimia, tetapi juga
ilmu kedokteran, filsafat, dan fisika.
Sebab itu, wajar jika
kita mengenal para ilmuwan muslim di zaman dulu memiliki multitalenta
yang tidak saja ahli di bidang fiqh, hadits, dan al-Quran, ternyata juga
jago dalam bidang filsafat, kedokteran, fisika, kimia, astronomi,
geografi, dan perdagangan. Fakta ini bisa diketahui dari rangkuman
berbagai bidang keilmuan sebagaimana yang dirangkum buku ini.
Sayangnya,
seiring pudarnya penguasaan umat Islam atas sains dan teknologi dan
pesatnya kemajuan sains modern, lenyap pula kemampuan umat Islam untuk
bertahan, sehingga kecenderungan menurunnya peran umat Islam di dunia
tidak dapat dielakkan. Sebaliknya bangsa Barat, setelah belajar dari
umat Islam, lima abad kemudian berhasil melanjutkan pengembangan sains
di tengah masyarakat mereka.
Buku yang disusun dari berbagai
sumber ini, kendati tak memuat banyak hal baru, menarik untuk disimak.
Tidak hanya mengungkap cara belajar para ilmuwan muslim hingga menjadi
tokoh-tokoh hebat sepanjang masa, buku ini diharapkan dapat
membangkitkan kembali ruh keilmuan orang Islam yang belakangan kian
terkubur oleh peradaban Barat.
Sumber : http://berita-masuk-islam.blogspot.com/2013/12/jejak-ilmuwan-muslim-dalam-sains-modern.html
- Blogger Comment
- Facebook Comment
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar