Pasokan pangan dunia sedikit bertambah lebih banyak berkat sebuah terobosan ilmiah. Eduard Akhunov, profesor patologi tanaman di Kansas State University, bersama rekannya, Jorge Dubcovsky dari University of California-Davis, memimpin proyek penelitian dalam mengidentifikasi sebuah gen yang berguna memberi kekebalan bagi tanaman gandum terhadap ras patogen karat batang gandum paling mematikan – disebut Ug99 – yang pertama kali ditemukan di Uganda tahun 1999. Penemuan ini dapat membantu para ilmuwan mengembangkan varietas gandum baru serta membangun strategi-strategi yang jitu untuk melindungi tanaman pangan dunia dari serangan patogen karat batang gandum yang tersebar dari Afrika hingga ke ladang-ladang pangan di Asia.
Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Science ini melibatkan pula para peneliti lainnya dari Kansas State University, antara lain: Harold Trick, profesor patologi tanaman; Andres Salcedo, kandidat doktor bidang genetika dari Meksiko; dan Cyrille Saintenac, seorang asosiasi riset pascadoktoral yang saat ini bekerja di Institut Nasional de la recherche Agronomique, Perancis. Proyek ini didanai oleh Department of Agriculture and Borlaug Global Rust Initiative. AS.
Studi ini berfokus dalam mengidentifikasi gen yang memberi resistensi terhadap karat batang, bernama Sr35, dan dimunculkan bersamaan dengan sebuah studi dari tim riset Australia yang mengidentifikasi gen resistensi efektif lainnya bernama Sr33.
“Gen Sr35 ini berfungsi sebagai komponen utama dari sistem kekebalan tanaman,” jelas Akhunov, “Gen ini mengenali patogen dan memicu sebuah respon dalam tanaman untuk melawan penyakit.”
Karat batang gandum disebabkan oleh jamur patogen. Sejak tahun 1950-an, para petani gandum sudah mampu mengembangkan varietas gandum yang sebagian besar resisten terhadap patogen ini. Namun, kemunculan strain Ug99 di Uganda tahun 1999 telah membawa kerusakan yang parahpada tanaman pangan, menyebar ke penjuru Kenya, Ethiopia, Sudan dan Yaman, meski belum mencapai Amerika.
“Sebelumnya, para petani gandum memiliki dua atau tiga gen yang sangat efisien dalam melawan karat batang selama puluhan tahun sehingga penyakit ini bukan merupakan masalah terbesar,” tutur Akhunov, “Namun, penemuan ras patogen Ug99 menunjukkan bahwa perubahan dalam virulensi ras patogen yang ada bisa menjadi masalah besar.”
Sebagai garis pertahanan pertama, para petani gandum dan para peneliti mulai mencari gen resistensi di antara gen-gen yang sudah ditemukan dalam repositori plasma nutfah yang tersedia, katanya.
“Gen Sr35 merupakan salah satu gen yang ditemukan dalam gandum einkorn yang tumbuh di kawasan Turki,” ungkap Akhunov, “Namun, sebelumnya kami tidak tahu jenis gen apa yang bisa memberi resistensi terhadap Ug99 dalam pertumbuhan gandum ini.”
Untuk mengidentifikasi gen resistensi Sr35, tim riset beralih pada gandum einkorn yang diketahui kebal terhadap strain Ug99 jamur. Gandum einkorn memiliki nilai ekonomi yang terbatas dan dibudidayakan dalam kawasan kecil di wilayah Mediterania. Tanaman ini sudah digantikan dengan varietas gandum lain yang mampu menghasilkan lebih banyak pasta dan roti.
Para peneliti menghabiskan waktu hampir empat tahun lamanya untuk mencoba mengidentifikasi lokasi gen Sr35 dalam genom gandum, yang berisi informasi genetik hampir dua kali lebih banyak dari genom manusia.
Setelah mereka mempersempit daftar gen-gen kandidat, mereka menggunakan dua pendekatan cuma-cuma untuk menemukan gen Sr35. Pertama, secara kimiawi mereka memutasisasikan aksesi resistensi pada gandum untuk mengidentifikasi tanaman yang menjadi rentan terhadap patogen karat batang.
“Ini adalah masalah melumpuhkan tiap-tiap gen kandidat sampai kami menemukan salah satu yang membuat tanaman menjadi rentan,” jelas Akhunov, “Proses yang membosankan dan perlu banyak waktu, tapi hasilnya sepadan dengan usaha.”
Selanjutnya, para peneliti mengisolasi gen kandidat, lalu menggunakan pendekatan bioteknikal untuk mengembangkan tanaman transgenik yang mengandung gen Sr35 dan yang menunjukkan perlawanan terhadap ras Ug99 karat batang.
Setelah gen resistensi itu ditemukan, Akhunov dan rekan-rekannya kemudian memeriksa protein apa yang ditransfer oleh jamur ke dalam tanaman gandum dan dikenali oleh protein yang dikodekan oleh gen Sr35. Hal ini akan membantu para peneliti untuk lebih memahami mekanisme molekuler di balik terjadinya infeksi sekaligus mengembangkan pendekatan-pendekatan baru untuk mengendalikan patogen yang mematikan tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar